Titisan Air Yang Membawa Hidayah


Cuaca sejuk musim semi di kota Basrah masih menyengat.Imam Hasan Al Bashri yang pulang
usai solat Subuh itu harus merapatkan kancing jubahnya dan menutupi kepalanya dengan serban tebal Persia.Matahari sedikit melirik dari ufuk timur tapi belum menebarlkan kehangatan yang bererti untuk mengusir sengatan sejuk.

"Selamat pagi ya Imam," sapa seseorang tiba-tiba.Imam Hasan menoleh, dilihatnya pendeta Buthros tengah jalan kaki cepat di pagi itu. "Oh, Tuan Buthros kiranya." Mereka bersalaman dan berangkulan akrab.

"Tadi saya mengetuk rumah Tuan Imam tapi tak ada jawapan," kata Pendeta Buthros. "Saya dengar Imam sakit." "Yah, alhamdulillah saya sudah sembuh," kata Imam Hasan.
"Ada yang diperlukan dari saya?" "Tidak ada, saya hanya rindu saja dengan Iman." Hendak ke rumah kiranya? "" Maaf Imam, Insya Allah lain kali saya mampir, "

Pendeta Buthros pemimpin Kristian Ortodok Basrah itu memang hidup rukun dengan para
ulama Islam zaman itu.Pendeta Burhros secara kebetulan tinggal di atas rumah Imam Hasan Al Basri.
Setiap pagi keduanya berdialog dan berbincang tentang banyak hal.Pendeta Buthros kadangkala menanyakan kepada Imam Hasan Al Basri tentang sikap dan pandangan Islam tentang Kristian, Yesus Kristus, Maria dan lain sebagainya.Imam Hasan Al Basri selalu menjawbnya dengan positif.Imam Hasan Al Basri tidak pernah menyudutkan orang apalagi mengutuk dan memaki.Keyakinan orang dihargainya.
"Pernah Rasulullah junjungan dan panutan kami ditanya seseorang tentang apa itu yang disebut perbuatan baik.Lantas junjungan kami Rasulullah mengutip kata-kata Nabi Isa ibnu Maryam yang dalam Kristian disebut dengan nama Yesus Kristus itu.yang disebut dengan perbuatan baik adalah berbuat kebaikan untuk orang yang justru menyakitimu. "

"Maha Suci Tuhan," kata Buthros. Rasulullah selalu menyebut Nabi Isa dengan sebutan saudaraku Isa Ibnu Maryam. Rasulullah pernah diminta Jibril untuk menunaikan solat di Bethlehem.Dan ketika ditanya ini apa? Jibril menjawab ini adalah tempat Nbiyullah Isa dilahirkan.Rasulullah dalam perjalanan Isra'dan Mi'rajnya pernah bertemu Nabiyullah Isa dan melakukan dialog. "Maha Suci Tuhan," pekik Buthros.

Selama mereka berkaitan lebih daripada lima tahun tak pernah keluar dari lisan Imam Hasan Al Basri ajakan untuk masuk Islam.Meski tengah membicaarakan hal-hal krusila dan peka, misalnya soal trinitas, Imam Hasan Al Basri boleh menjelaskannya tanpa menyakiti hati. Imam Hasan Al Basri juga cukup menguasai falsafah sehingga membuat Buthros sangat mengaguminya.Pertemuan dan perpisahan antara keduanya selaludiawali dan diakhiri dengan senyum dan pelukkan kasih sayang.BUthros selalau menceritakan kepada para pengikutnya tentang Imam Hasan Al Bashri.Ia selalu bercerita tentang pandangan Islam tentang agama Kristian , Yesus Kristus dan Maria.Buthros selalu mengatakan kepada pengikutnya bahawa Islam bukan agama yang harus dianggap musuh.Islam dianggap mempunyai pelbagai persamaan meski juga mempunyai pelbagai perbezaan."Kita dan Islam dalam melihat Yesus Kristus memang ada perbedaan.Islam memandang Yesus Kristus sebagai Nabi dan kita melihatnya sebagai Tuhan.

Di Basrah kehidupan beragama sangat harmonis.Pemeluk Kristian kadangkala secara tidak langsung mendengar ceramah agama Islam yang diadakan di masjid-masjid. Kerana adanya dialog, penduduk umat Kristian tidak turun dan tidak ada masalah hubungan antara mereka.

Namun pada suatu saat, Buthros mendengar Imam Hasan Al Basri menderita sakit hingga Imam absen menjadi Imam sembahyang beberapa hari.Beberapa orang datang menjenguk.Yang terakhir pada pagi itu adalah Butrhros. Melihat kedatangan BUthros, wajah Imam Hasan Al Basri tiba-tiba cerah. "Tuan Buthros," teriaknya sambil mengangkat kedua tangannya menyambut kedatangan Buthros yang mengenakan baju kependetaannya berwarna gelap dengan hiasan salib berwarna kuning.Hari itu memang hari Ahad, hari kebaktian umat Kristiani.

"Anda hendak ke Kanisah,?"
"Iya Imam".
"Sampaikan salam saya untuk jamaah Tuan."
"Akan saya lakukan.Sakit apa Imam?"
"Sakit letih.Allah seolah memerintahkan saya untuk berehat daripada aktiviti," kata Imam Hasan.

Namun ketika BUthros akan mencium pipi Imam Hasan Al Basri, secara tak sengaja kakinya menendang sebuah baskom di sisi katil itu.Air pun tumpah membasahi lantai dan sebahagian Jubah Buthros.

"Air apakah ini Imam?" Tanyanya.

Imam Hasan Al Basri tidak menjawab.Tetapi Buthros lantas melihat keatas.Di atap rumah Imam Hasan masih terlihat menggantung titik-titik air yang siap menitis ke bawah.

"Itu air dari tingkat atas Imam?"
"Iya."
"Dari rumah saya?"
"Iya."
"Mengapa Imam tidak pernah bercerita?"
"Tidak perlu."
"Sudah berapa lama hal ini terjadi?"
"Sekitar dua tahum."
"Dua tahun? Maafkan saya Imam. "

Buthros tercenung.Air ini pasti jatuh dari bilik mandinya yang tepat berada di atas bilik Imam Hasan Al Bashri.Tapi kenapa Imam diam dan membiarkan saja kejadian itu berlaku selama dua tahun?Tiba-tiba ia teringat kata-kata Imam yang mengutip hadis Rasulullah yang menyatakan bahawa barangsiapa beriman kepada Allah maka ia haruslah memuliakan jiran tetangganya. Ajaran inilah yang diamalkan Imam Hasan meski terhadap jirannya yang beragama berbeza.

Tiba-tiba Buthros mendekati Imam Hasan Al Basri. "Aku ingin membuka baju ini Imam."
"Jangan."
"Kenapa Imam melarang?"
"Apa alasan Tuan membuka baju Tuan?"
"Aku ingin memeluk agama Imam .. Aku ingin menyatu dengan Imam dalam iman yang sama.Ajarilah aku menjadi muslim. "

Imam Hasan lama tak bertindak balas hingga kemudian matanya sembab dan basah dengan air mata. "Saudaraku BUthros," katanya sambil menariknya dalam pelukan yang dalam. Keduanya terisak tangis. "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah."

Suara itu menggema dari hati yang dalam.Kata-kata itu menggetarkan siapa saja yang mendengar.Malaikat seolah mengikuti kenyataan itu.Awan yang bergulung berarak di musim semi seolah bertasbih, menjadi saksil, larut dalam tangisan dua insan yang berhati lembut itu.Iman tealah menghangatkan kebekuan dan kedinginan hati di pagi itu, bersamaan dengan suara genta Kanisah yang berdentang berkali-kali.

================================================== ============== 
Ditulis oleh Musthafa Helmy, dalam majalah Risalah Nahdlatul Ulama No.8 / Thn II/1429H

0 comments:

Teman seperjuangan..