Tersenyumlah untuk kehidupan


Erti Kecantikan Sebenar

Adalah kebahagiaan seorang laki-laki ketika Allah menganugrahkannya seorang isteri yang apabila ia memandangnya, ia merasa semakin sayang. Kepenatan selama di luar rumah terkikis ketika memandang wajah isteri yang tercinta. Kesenangan di luar tak menjadikan suami merasa bosan di rumah. Sebab syurga ada di rumahnya; Baiti Jannati (rumahku surgaku).



Kebahagiaan ini lahir dari isteri yang apabila suami memandangnya, membuat suami bertambah kuat jalinan perasaannya. Wajah isteri adalah keteduhan, telaga yang memberi kesejukan ketika suami mengalami kehausan. Lalu apakah yang ada pada diri seorang isteri, sehingga ketika suami memandangnya semakin besar rasa sayangnya? Konon, seorang laki-laki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah. Sempurnalah kebahagiaan seorang laki-laki jika ia memiliki isteri yang berwajah memikat.

Tapi pandangan ini segera dibantah oleh dua hal. Pertama, bantahan berupa fakta-fakta. Dan kedua, bantahan dari sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Konon, Christina Onassis, mempunyai wajah yang sangat cantik. Ia juga memiliki kekayaan yang sangat besar. Mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang berlimpah, antara lain kapal pesiar pribadi, dan pulau milik pribadi juga. Telah beberapa kali menikah, tetapi Christina harus menghadapi kenyataan pahit. Seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan. Terakhir ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan: bunuh diri.

Kecantikan wajah Christina tidak membuat suaminya semakin sayang ketika memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak pernah kuat.

Kes ini memberikan ibroh kepada kita bahwa bukan kecantikan wajah secara fizik yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah!

Bantahan kedua, sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam“Seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang taat beragama nescaya kamu akan beruntung.” (HR. bukhari, Muslim)

Hadist di atas sebagai penguat bahwa kesejukan ketika memandang sehingga perasaan suami semakin sayang, letaknya bukan pada keelokan rupa secara zahir. Ada yang bersifat bathiniyyah.

Dengan demikian wahai saudariku muslimah, tidak mesti kita harus mempercantik diri dengan alat kosmetik atau dengan menggunakan gaun-gaun aduhai yang akhirnya akan membawa kita pada sikap berlebihan pada hal yang halal bahkan menyebabkan kita menjadi lalai dan meninggalkan segala yang bermanfaat dalam perkara-perkara akhirat, wal ‘iyadzubillah. Namun tidak berarti kita meninggalkan perawatan diri dengan menjaga fitrah manusia, dengan menjaga kebersihan, kesegaran dan keharuman tubuh yang akhirnya melalaikan diri dalam menjaga hak suami. Ada yang lebih berarti dari semua itu, ada yang lebih penting untuk kita lakukan demi mendapatkan cinta suami.

Sesungguhnya cinta yang dicari dari diri seorang wanita adalah sesuatu pengaruh yang terbit dari dalam jiwa dengan segala kemuliaannya dan mempunyai harga diri, dapat menjaga diri, suci, bersih, dan membuat kehidupan lebih tinggi di atas egonya.

Untuk itulah saudariku muslimah… Tuangkanlah di dalam dada dan hatimu dengan cinta dan kasih sayang serta tanamkanlah kemuliaan wanita muslimah seperti jiwamu yang penuh dengan kebaikan, perhatian serta kelembutan. Bukankah kita telah melihat contoh-contoh yang gemilang dari peribadi-peribadi yang kuat dari para shahabiyyah radiyallahu ‘anhunna…?

Janganlah engkau penuhi dirimu dengan ahlak yang selalu sedih dan gelisah, banyak pengaduan dan keluh kesah dan selalu mengancam, karena hal tersebut akan menggelapkan hatimu. Tersenyumlah untuk kehidupan. Seperti kuatnya para shahabiyyah dalam menghadapi kehidupan yang keras dan betapa kuatnya wanita-wanita yang lembut itu mempertahankan agamanya…

Perhiasan jiwa, itulah yang lebih utama. Yaitu sifat-sifat dan budi pekerti yang diajarkan Islam, yang diawali dengan sifat keimanan. Sebagaimana firman Allah, (yang artinya) “Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.” (QS. Al-Hujaraat: 7)

Apabila keimanan telah benar-benar terpatri dalam hati, maka akan tumbuhlah sifat-sifat indah yang menghiasi diri manusia, mulai dari Ketakwaan, Ilmu, Rasa Malu, Jujur, Terhormat, Berani, Sabar, Lemah Lembut, Baik Budi Pekerti, Menjaga Silaturrahim, dan sifat-sifat terpuji lainnya yang tidak mungkin disebut satu-persatu. Semuanya adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya agar dapat bahagia hidup di dunia dan akhirat.

Wanita benar-benar sangat diuntungkan, karena ia memiliki kesempatan yang lebih besar dalam hal perhiasan jiwa dengan arti yang sesungguhnya, yaitu ketika wanita memiliki sifat-sifat terpuji yang mengangkat derajatnya ke puncak kemuliaan, dan jauh dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanya dan menghilangkan rasa malunya….!

Saudariku… jika engkau telah menikah, maka nasihat ini untuk mengingatkanmu agar engkau selalu menampilkan kecantikan dirimu dengan kecantikan sejati yang berasal dari dalam jiwamu, bukan dengan kecantikan sebab yang akan lenyap dengan lenyapnya sebab.

Saudariku… jika saat ini Allah belum mengurnikan engkau jodoh seorang suami yang soleh, maka persiapkanlah dirimu untuk menjadi istri yang solehah dengan memperbaiki diri dari kekurangan yang dimiliki lalu tutuplah ia dengan memunculkan potensi yang engkau miliki untuk mendekatkan dirimu kepada Yang Maha Rahman, mempercantik diri dengan ketakwaan kepada Allah yang dengannya akan tumbuh keimanan dalam hatimu sehingga engkau dapat menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia.


Leer completo...

Panduan Menjadi Suami yang Soleh.



Suami yang taat dalam melaksanakan perintah serta suruhan Allah dan Rasulnya dan dapat pula membimbing isterinya.

Suami yang mampu memberikan nafkah sama ada zahir ataupun batin

Suami yang sedia memberikan nasihat, bimbingan, dorongan, didikan dan tunjuk ajar dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawap rumahtangga dan juga terhadap Allah s.w.t

Suami yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan isteri yang timbul bersama jiran tetangga atau sebagainya.

Suami yang dapat memberikan pemerhatian dalam hal keselamatan, kebajikan dan kesihatannya.

Suami yang dapat menyediakan tempat tinggal, pakaian dan makanan yang sempurna mengikut kemampuanya

Suami yang penyabar dan tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau untuk mendapatkan sesuatu.

Suami yang tidak cemburu buta tanpa asas terhadap isterinya yang mana boleh merosakkan keutuhan rumah tangga mereka.

Suami yang sentiasa memberikan kasih sayang, belas kasihan dan pergaulan yang baik terhadap isterinya

Suami yang sentiasa menjaga rahsia isterinya dan tidak di dedahkan kepada orang lain

Suami yang ikhlas dan jujur serta dapat menepati janji terhadap isteri dan anak-anak.

Suami yang menjauhkan diri dari perbuatan maksiat seperti meminum minuman keras, berjudi, berzina, menipu, mencuri dan sebagainya

Suami yang dapat memberikan penjagaan dan pemerhatian yang baik terhadap isterinya penjagaan ini meliputi semua hal termasuk kehormatannya

Suami mestilah bijak memahami perasaan dan hati isteri sama ada dengan perbuatan atau perkataan, jangan biarkan dirinya dalam keadaan sedih

Suami yang sentiasa mengutamakan kebersihan diri, zahir dan batin

Suami mestilah menahan dirinya dari bergaul secara bebas dengan wanita lain

Suami yang dapat menyelidik secara cermat dan teliti segala hal yang disampaikan oleh orang lain yang berkaitan dengan isterinya.

Suami yang bijak dalam memimpin tumah tangganya dengan penuh amanah serta bertanggungjawab.
Leer completo...

Berpurdah..Biar Bernilai Solehah


Satu perkongsian
Ramai wanita yang mengimpikan diri dinobat wanita solehah, tapi malang dalam ia mencari solehah ia tersilap langkah.Sedang ia berusaha memperbaiki diri sendiri, tanpa disedari ia sedang melumurkan najis pada hati sendiri.Kadang-kala hati bergelora inginkan perubahan, namun malangnya kerana kaki yang masih belum mahir berenang, akhirnya lemas di lautan dalam.Sebenarnya kenapakah anda berpurdah?cuba teliti, mungkin ada salah satu jawapan dibawah :

Mungkin kalian ingin menunjukkan pada orang lain bahawa kalian adalah solehah

Mungkin kalian ingin menawan hati lelaki yang beriman

Mungkin ingin dianggap sebagai seorang seorang gadis cantik, kerana kebiasaannya wanita berpurdah di kaitkan dengan seorang yang berwajah cantik

Mungkin ingin lebih menonjol berbanding kawan-kawan yang tidak berpurdah

Atau mungkin juga hanya kerana takut dirogol

Andaikata salah satu jawapan diatas adalah selari dengan apa yang tersemai di hati kalian, tahniah! kerana nafsu kalian telah berjaya menumpaskan iman.

Solehah Bukan Di Mata

Lelaki bukan memandang solehah seorang wanita pada purdah yang dipakai, atau labuhnya jubah yang digandal.Namun solehah itu terletak pada hati.Ramai dikalangan wanita yang memakai purdah, tetapi apabila berbicara dengan lelaki, MasyaAllah! jauh sekali dengan penampilan, hanya indah khabar dari rupa, hidup hanya untuk sedap di pandang mata.Sahabat, bukan begitu caranya mejadi wanita solehah.

Tak kurang juga yang memakai sarung lengan, sepatutnya bila kalian memakainya, cubalah kalian sembunyikan menggunakan lengan baju dengan semampunya.Inikan tidak, lengan baju yang elok kalian sinsingkannya(lipatkan untuk menampakkan sarung lengan).Untuk apa?untuk menunjuk-nunjuk?.Kalau begitu sama sahaja kalian dengan Mami Jarum yang suka menunjukkan perhiasannya.Dan kalian akan bersama-sama golongan seperti mereka menghirup azab api neraka.

Bukanlah bermakna saya menafikan kebaikan berpurdah atau tidak menyukainya, namun peringatan agar dalam melakukan sesuatu keharusan kita tidak menambahkan lagi dosa.Biarlah sucinya hati itu sesuci pakaian yang ada di tubuhnya, walaupun kita mengerti bahawa begitu sukar untuk mendapatkannya, tapi kita mesti teruskan usaha.Sesungguhnya Allah senantiasa bersama sangkaan hambanya.

Ikhlas Menutup Pintu Fitnah, 

Pemakaian purdah sebenarnya bertujuan untuk menutup pintu fitnah, bukan menambahkan lagi kuantiti wanita yang bergelar solehah hanya di wajah.Sekalipun kalian berpurdah, belum tentu kalian memakainya semata-mata kerana Allah,renungkanlah apakah sikap dan sifat di bawah adalah kelakuan kalian :

Suka mengupload gambar berpurdah/berpenampilan solehah di Facebook
Menampakah wajah tanpa purdah kepada lelaki muhrim yang dicintai melalui Yahoo Mesengger atau sebagainya
Memakai purdah hanya di tempat-tempat tertentu
Memberikan gambar yang berpenampilan solehah kepada lelaki muhrim

Andaikata salah satu atau lebih daripada ciri-ciri yang saya berikan adalah wujud dalam diri kalian, maka muhasabahlah dan bertaubatlah kepada Allah memohon keampunan.Sesungguhnya mereka yang berpurdah itu hakikatnya mereka ingin menutup pintu fitnah pada diri mereka, tidak ingin dilihat oleh lelaki sekalipun wajah itu adalah ruangan halal untuk di zahirkan.Apatah lagi untuk dikongsi-kongsikan.Saya sebagai lelaki tahu untuk memikirkan, kenapakah kalian tidak pernah terfikir di benak fikiran?

Maksiat Di Sebalik Tudung

Fenomena yang tidak asing lagi mewarnai wanita bertudung, ada sebahagian wanita yang mengambil kesempatan bertudung untuk melindungi dirinya daripada disangka buruk bila bersama-sama dengan lelaki, sehingga tudung itulah yang dijadikan penutup wajah lelaki yang bersembunyi di sebalik tudungnya, membenarkan teman lelaki memuaskan nafsu serakahnya, bahkan ada yang jadikan tudung sebagai pakaian untuk mengaburkan mata manusia daripada mengetahui bahawa ia sedang hamilkan anak luar nikah.Kalau pakai tudung, orang takkan nampak ada dua tangan jantan yang sedang memegang "tombol" api neraka di badannya.Wanita inilah yang menodai kesucian mereka yang benar-benar memakainya kerana mematuhi syariat Allah.Demikianlah wanita yang bergelar calon ahli neraka yang akan menerima azab siksaan hari akhirat nanti.Ambillah nasihat yang baik daripada bicaraku ini.

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri” (Al-Baqarah [2]: ayat 222)

Sumber : http://abdullahmahdi.com
Leer completo...

Cara Syaitan Membuka Aurat Wanita

Syaitan dalam menggoda manusia memiliki berbagai cara strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Syaitan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah.  

Berikut adalah cara bertahap: 

I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahawa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian, dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai. Berbeza
halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahawa hijab adalah pakaian syar'i (identiti keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar gaya ( fesyen ). Biarpun hidup bila saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan. .

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bahagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak ! apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan syaitan. Dan benar si wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syaitan berbisik," Tu.. tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi. "Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya sebahagian kecil sahaja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang fesyen setengah lingkaran hingga yang fesyen bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bahagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
Syaitan berbisik lagi, "Pakaian mu hanya gitu-gitu saja, yak "cool" cari fesyen atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Si wanita berfikir. "Banyak fesyen dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih sedap/cantik dipandang," syaitan memberi idea baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah fesyen pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparent. "Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya saja yang agak berbeza, biar nampak lebih feminin," begitu dia menokok-nambah. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparent, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita
kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanja! ng).

Keempat, Agak di Buka Sedikit
Setelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang sepertinya "cool" dan "vogue", yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih selesa, lebih kelihatan lincah dan energik." Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih selesa dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kenderaan. "Yah.... tersingkap sedikit tak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.

Inilah tahapan awal syaitan merosak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya fesyen, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeza dengan hi! jab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada tahap berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini syaitan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih "power", tujuannya agar para wanita menampakkan bahagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Syaitan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar tidak selesa, kalau hanya dengan membelah sedikit bahagiannya masih kurang leluasa, lebih elok kalau dipotong sahaja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh...... ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju sedemikian, maka jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan sepadan, ala....... orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari fesyen ! pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan kasut tumit tinggi, yang kalau untuk berjalan, dapat menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu ambil peduli. Maka syaitan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cubalah kamu cari fesyen lain yang lebih menarik, bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya terlihat kira-kira sepuluh centimetre saja." Nanti kalau sudah biasa,
baru kamu cari fesyen baru yang terbuka hingga separuh betis."

Benar-benar bisikan syaitan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwan! ya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syaitan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

Tetapi? apakah itu tidak menja! di fitnah bagi kaum lelaki," bersungut. "Fitnah? Ah...... itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeza, kini kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada lagi fitnah, kerana sama- sama suka? Lihat saja fesyen pakaian di sana-sini, dari yang di pasar malam hingga yang berjenama di pusat membeli belah, semuanya memperagakan fesyen yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi ramai yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempersoalkannya. Kini tibalah saatnya syaitan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayannya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari- harian dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syaitan yang lain. "Pakaian memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja, sekarang ini fesyen skirt mini, dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."

Maka akhirnya skirt mini yang menampakkan bahagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bahagian dada sekaligus bahagian punggungnya dan berbagai fesyen lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian rasmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk dan lain-lain, tak ketinggalan seluar pendek separuh paha pun dia miliki, fesyen dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicuba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mu! stahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul idea untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bahagian paling ketara saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini". Kerana semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzubillah bisikan syaitan berhasil, tujuannya tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita."

Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu" Syaitan tak ingin ambil risiko.

Penutup
Demikian halus,! cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larutan, kerana kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sakan menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat bererti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia mahupun di akhirat.

Wallahu a'lam bisshawab.

Sumber idea dan buah fikiran: Kitab "At ta'ari asy syaithani", Adnan ath-Thursyah
Leer completo...

Teman seperjuangan..