Alkisah, dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW sempat melihat pemandangan mengerikan, ” Aku diperlihatkan orang yang mencakar-cakar mukanya sendiri dengan kuku-kuku tajam mereka ” Lantas Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril, ” Wahai Jibril, siapakah mereka itu ? ” Malaikat Jibril menjawab, ” Mereka adalah orang yang menggunjing orang lain dan membuka aib kehormatan dirinya” ( HR Abu Daud )
Astaghfirullah alladzim... Naudzubillahi min dzalik...
Assalamualaikum...
Betapa mengerikannya pemandangan yang telah dilihat oleh kekasih ALLAH ini, betapa dekatnya kita wanita dengan perbuatan yang disebut diatas.... Masya ALLAH
Apabila tidak membacanya sendiri, niscaya saya tidak bergidik membayangkannya. Betapa takjubnya apa yang bisa diperbuat oleh lidah kita ini. Betapa sulit rasanya ingin mengendalikan ucapan yang boleh kita lontarkan dari mulut ini. Betapa seringnya dalam 1 hari berhamburan kata-kata buruk rupa dari bibir ini. Dapatkah Sabda Rasulullah SAW ini menyembuhkan penyakit lidah ini ? Semata-mata hidayah dan pertolongan ALLAH begitu saya harapkan untuk memperoleh kesembuhan permanen.
Wanita tidak ditakdirkan untuk mampu berlaku kuat dengan tenaganya. Itu kelebihan pada kaum lelaki. Maka ALLAH mengistimewakan kemampuan lidah tak bertulang untuk wanita, yang dapat menjadi senjatanya menguatkan diri. Sayang kita terbiasa untuk kelebihan ini untuk membicarakan hal-hal yang tak seharusnya dibicarakan. Entahlah siapa yang memulai kebiasaan tak indah ini. Yang pasti kita telah mengetahui ini tak seharusnya diulangi kembali. Sudah waktunya untuk berhenti. Kita yang tak suka diperbincangkan tak baik berbumbu fitnah kemudiannya, seharusnya tak lagi menggunjingkan saudara dan sahabat sendiri. Termasuk membahas kejelekan suami, juga diri sendiri. Yang sudah ditutup ALLAH, tak seharusnya dibuka manusia. Bilapun kita tahu aib mereka, tutupilah agar ALLAH pun menutupi aib kita, baik didunia maupun di akherat kelak.
Keistimewaan lidah pemberian ILAHI ini bisa kita maksimakan untuk menyebarkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Sekalipun kita masih belajar untuk mengamalkannya, namun menyebarkan ilmu agama dan ilmu baik lainnya yang kita tahu apalagi mampu mengajak orang lain melakukan ibadah ataupun perbuatan yang baik, pahalanya akan mengalir meski kita telah berbaring ditempatberehat kita yang terakhir. Tidak mau kah kita mengerjakan sesuatu sekali saja tapi mendapat keuntungannya terus menerus. Marilah segera kita gunakan lidah cantik kita untuk menyebarkan ilmu yang baik. Jangan malu bila diri sendiri masih merasa belum baik, anggap saja kita sama-sama belajar. Berucap untuk diri sendiri dan orang lain. Siapa tahu ALLAH menurunkan hidayah pada orang yang sedang kita ajak bicara melalui jasa lidah kita ini...
Mulai sekarang kita beranikan diri mengingatkan teman kita yang sedang menggunjing, boleh jadi ia tak sedar bahawa ia sudah terpeleset ”mengumpat”...dan jangan marah bila suatu waktu kita yang mendapat giliran diingatkan, segera istighfar dan ucapkan terimakasih atas peringatan teman kita itu. Ya, bersyukurlah tidak jadi terlalu jauh terperosoknya dalam lembah gosip yang lebih dalam.. Jika berkata-kata yang bagus-bagus tentang orang lain boleh, dengan harapan para pendengar terinspirasi lalu bisa meniru ke-bagus-an nya. . .
Semoga kita sepaham dan sepakat untuk hal yang ini. Selamat berlatih lidah. Semoga kali ini mampu benar-benar sembuh agar kita tidak termasuk golongan orang-orang yang mencakar mukanya dengan kuku-kuku yang tajam seperti yang telah dilihat oleh Rasulullah SAW. Insya'allah..
Allahumma amin ya rabbal alamin...
Leer completo...
Astaghfirullah alladzim... Naudzubillahi min dzalik...
Assalamualaikum...
Betapa mengerikannya pemandangan yang telah dilihat oleh kekasih ALLAH ini, betapa dekatnya kita wanita dengan perbuatan yang disebut diatas.... Masya ALLAH
Apabila tidak membacanya sendiri, niscaya saya tidak bergidik membayangkannya. Betapa takjubnya apa yang bisa diperbuat oleh lidah kita ini. Betapa sulit rasanya ingin mengendalikan ucapan yang boleh kita lontarkan dari mulut ini. Betapa seringnya dalam 1 hari berhamburan kata-kata buruk rupa dari bibir ini. Dapatkah Sabda Rasulullah SAW ini menyembuhkan penyakit lidah ini ? Semata-mata hidayah dan pertolongan ALLAH begitu saya harapkan untuk memperoleh kesembuhan permanen.
Wanita tidak ditakdirkan untuk mampu berlaku kuat dengan tenaganya. Itu kelebihan pada kaum lelaki. Maka ALLAH mengistimewakan kemampuan lidah tak bertulang untuk wanita, yang dapat menjadi senjatanya menguatkan diri. Sayang kita terbiasa untuk kelebihan ini untuk membicarakan hal-hal yang tak seharusnya dibicarakan. Entahlah siapa yang memulai kebiasaan tak indah ini. Yang pasti kita telah mengetahui ini tak seharusnya diulangi kembali. Sudah waktunya untuk berhenti. Kita yang tak suka diperbincangkan tak baik berbumbu fitnah kemudiannya, seharusnya tak lagi menggunjingkan saudara dan sahabat sendiri. Termasuk membahas kejelekan suami, juga diri sendiri. Yang sudah ditutup ALLAH, tak seharusnya dibuka manusia. Bilapun kita tahu aib mereka, tutupilah agar ALLAH pun menutupi aib kita, baik didunia maupun di akherat kelak.
Keistimewaan lidah pemberian ILAHI ini bisa kita maksimakan untuk menyebarkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Sekalipun kita masih belajar untuk mengamalkannya, namun menyebarkan ilmu agama dan ilmu baik lainnya yang kita tahu apalagi mampu mengajak orang lain melakukan ibadah ataupun perbuatan yang baik, pahalanya akan mengalir meski kita telah berbaring ditempatberehat kita yang terakhir. Tidak mau kah kita mengerjakan sesuatu sekali saja tapi mendapat keuntungannya terus menerus. Marilah segera kita gunakan lidah cantik kita untuk menyebarkan ilmu yang baik. Jangan malu bila diri sendiri masih merasa belum baik, anggap saja kita sama-sama belajar. Berucap untuk diri sendiri dan orang lain. Siapa tahu ALLAH menurunkan hidayah pada orang yang sedang kita ajak bicara melalui jasa lidah kita ini...
Mulai sekarang kita beranikan diri mengingatkan teman kita yang sedang menggunjing, boleh jadi ia tak sedar bahawa ia sudah terpeleset ”mengumpat”...dan jangan marah bila suatu waktu kita yang mendapat giliran diingatkan, segera istighfar dan ucapkan terimakasih atas peringatan teman kita itu. Ya, bersyukurlah tidak jadi terlalu jauh terperosoknya dalam lembah gosip yang lebih dalam.. Jika berkata-kata yang bagus-bagus tentang orang lain boleh, dengan harapan para pendengar terinspirasi lalu bisa meniru ke-bagus-an nya. . .
Semoga kita sepaham dan sepakat untuk hal yang ini. Selamat berlatih lidah. Semoga kali ini mampu benar-benar sembuh agar kita tidak termasuk golongan orang-orang yang mencakar mukanya dengan kuku-kuku yang tajam seperti yang telah dilihat oleh Rasulullah SAW. Insya'allah..
Allahumma amin ya rabbal alamin...